Nervus peroneus mensarafi otot-otot tungkai bawah bagian depandan lateral yang mendorsofleksikan kaki dan jari-jarinya. Paralisisnervus peroneus menimbulkan kaki yang menjulai ('drop foot') (gambar 92A). Berialan di atas tumit tidak bisa dan gaya berjalannyadikenal sebagai 'steppage gait' (gambar 8, halaman 13).
g. 'Claw foot’ karena paralisis neruus tibialisParalisis nervus tibialis karena lesi di bagian distalnya melumpuhkan otot dan otot-otot intrinsik jari-iari kaki. Lama kelamaan terjadi atrofi dan fibrosis otot-otot yang lumpuh,sehingga menimbulkan 'claw foo' (gambar 92B).
Hipertrofi otot
Pada observasi dapat ditemukan hipertrofi otot, yaitu pembesaranotot secara menyeluruh. Penelitian lebih mendalam harus dilakukan olehkarena hipertrofi tulen harus dibedakan dari pseudohipertrofi.
1. Hipertofi tulen.
Kontraksi otot yang berlangsung berulangulang dan terus menerusdapat mengakibatkan hipertrofi otot. Hal ini dapat dijumpai dimana otot sternokleidomastoideus menjadi besar. Hipertrofi pada lengan dan otot-otot sekitar bahu berkembangpada seorang penderita poliomielitis dimana kedua tungkainya menjadilumpuh sehingga lokomotoriknya dipercayakan pada lengannya. Penderita gangguan nyeri distonia sering memperlihatkan hipertrofi otot-otot lumbalsesisi, Kekuatan otot yang hipertrofik sesuai dengan pembesarannyaPenderita .r-niotonla dapat juga memperlihatkan hipertrofi, tetapipembesaran otot ini tidak memperbesar tangannya.
2. Pseudohipertrofi.
Pembesaran bentuk otot karena pseudohipertrofi disebabkan olehbertambahnya igringan lemqk dan"pgngrke!.sehingga konsistensinyalembik dan tenaganya berkurang. Pada distrofia muskulorum progrresivabetis dan bokong sering memperlihatkan pseudohipertrofi.Relief betis, bokong dan bahu hilang, sehingga bentuk otot gastroknemius,gluteus dan deltoideus orang lelaki menyerupai bentukotot-otot tersebut pada kaum wanita.
Fasikulasi
Fasikulasi merupakan kedutan-kedutan kulit yang timbul secara cepattapi sejenak. Kedutan kulit itu disebabkan oleh kontraksi sekelompokserabut otot yang berada di bawah kulit tersebut. Fibrilasi adalah fenomenelektromiografik yang merupakan kontraksi serabut otot masing.masing.Kontraksi halus ini tidak dapat dilihat dengan mata tetapi dapat direkamoleh elektromiograf.'Adapun fasikulasi yang dapat dijumpai ialah:
1. Fasikulasi spontan tempat dapat ditemukan pada kelompok ototyang terganggu oleh:
a. iritasi atau degenerasi neuron-neuron di kornu anterior.
b. iritasi atau degenerasi akson rhotoneuron (saraf tepi).
c. keletihan, ketegangan (mental) atau akibat elek'angin' dan'dingin'.
2. Fasikulasi sewaktu melakukan gerakan. Fasikulasi spontan setempattimbul pada waktu otot yang bersangkutan berada dalam keadaansehat. Fasikulasi dapat timbul juga sewaktu gerakan berlangsung.Fasikulasi jenis ini hilang bila otot yang bersangkutan dikendorkan(direlaksasikan). Fasikulasi ini dapat diiumpai pada orang-orangyang tegang mental yang sukar menyantaikan diri atau bila terdapat lesi di neuron-neuron kornu anterior. Klik informasi selengkapnya tentang obat tradisional penyakit dm yang paling ampuh.
g. 'Claw foot’ karena paralisis neruus tibialisParalisis nervus tibialis karena lesi di bagian distalnya melumpuhkan otot dan otot-otot intrinsik jari-iari kaki. Lama kelamaan terjadi atrofi dan fibrosis otot-otot yang lumpuh,sehingga menimbulkan 'claw foo' (gambar 92B).
Hipertrofi otot
Pada observasi dapat ditemukan hipertrofi otot, yaitu pembesaranotot secara menyeluruh. Penelitian lebih mendalam harus dilakukan olehkarena hipertrofi tulen harus dibedakan dari pseudohipertrofi.
1. Hipertofi tulen.
Kontraksi otot yang berlangsung berulangulang dan terus menerusdapat mengakibatkan hipertrofi otot. Hal ini dapat dijumpai dimana otot sternokleidomastoideus menjadi besar. Hipertrofi pada lengan dan otot-otot sekitar bahu berkembangpada seorang penderita poliomielitis dimana kedua tungkainya menjadilumpuh sehingga lokomotoriknya dipercayakan pada lengannya. Penderita gangguan nyeri distonia sering memperlihatkan hipertrofi otot-otot lumbalsesisi, Kekuatan otot yang hipertrofik sesuai dengan pembesarannyaPenderita .r-niotonla dapat juga memperlihatkan hipertrofi, tetapipembesaran otot ini tidak memperbesar tangannya.
2. Pseudohipertrofi.
Pembesaran bentuk otot karena pseudohipertrofi disebabkan olehbertambahnya igringan lemqk dan"pgngrke!.sehingga konsistensinyalembik dan tenaganya berkurang. Pada distrofia muskulorum progrresivabetis dan bokong sering memperlihatkan pseudohipertrofi.Relief betis, bokong dan bahu hilang, sehingga bentuk otot gastroknemius,gluteus dan deltoideus orang lelaki menyerupai bentukotot-otot tersebut pada kaum wanita.
Fasikulasi
Fasikulasi merupakan kedutan-kedutan kulit yang timbul secara cepattapi sejenak. Kedutan kulit itu disebabkan oleh kontraksi sekelompokserabut otot yang berada di bawah kulit tersebut. Fibrilasi adalah fenomenelektromiografik yang merupakan kontraksi serabut otot masing.masing.Kontraksi halus ini tidak dapat dilihat dengan mata tetapi dapat direkamoleh elektromiograf.'Adapun fasikulasi yang dapat dijumpai ialah:
1. Fasikulasi spontan tempat dapat ditemukan pada kelompok ototyang terganggu oleh:
a. iritasi atau degenerasi neuron-neuron di kornu anterior.
b. iritasi atau degenerasi akson rhotoneuron (saraf tepi).
c. keletihan, ketegangan (mental) atau akibat elek'angin' dan'dingin'.
2. Fasikulasi sewaktu melakukan gerakan. Fasikulasi spontan setempattimbul pada waktu otot yang bersangkutan berada dalam keadaansehat. Fasikulasi dapat timbul juga sewaktu gerakan berlangsung.Fasikulasi jenis ini hilang bila otot yang bersangkutan dikendorkan(direlaksasikan). Fasikulasi ini dapat diiumpai pada orang-orangyang tegang mental yang sukar menyantaikan diri atau bila terdapat lesi di neuron-neuron kornu anterior. Klik informasi selengkapnya tentang obat tradisional penyakit dm yang paling ampuh.